Kamis, 07 Januari 2010

Jelang Persiapan UN, Dikpora Lobar Gelar Raker


Di Lombok Barat (Lobar) sendiri dalam rangka persiapannya, digelar sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah Rapat Kerja (Raker) bagi Kepala Sekolah (Kasek) SMA sederajat. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Jayakarta belum lama ini dengan melibatkan puluhan Kepala Sekolah negeri maupun swasta. Tujuannya, untuk menyiapkan semua perangkat penyelenggaraan UN Tahun pelajaran 2009/2010.

Ujian Nasional (UN) tahun 2009/2010 bagi SMP/MTs, SPDT, SMA/MA, SMA LB dan SMK sudah di ambang pintu. Pelaksanaan UN ini merujuk kepada Permendiknas RI No.75 Tahun 2009, tentang Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB dan SMK tahun pelajaran 2009/2010. Di Lombok Barat (Lobar) sendiri dalam rangka persiapannya, digelar sejumlah kegiatan. Di antaranya adalah Rapat Kerja (Raker) bagi Kepala Sekolah (Kasek) SMA sederajat. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Jayakarta belum lama ini dengan melibatkan puluhan Kepala Sekolah negeri maupun swasta. Tujuannya, untuk menyiapkan semua perangkat penyelenggaraan UN Tahun pelajaran 2009/2010.
Selain Raker, Dikpora Lobar juga melakukan koordinasi dengan semua Kasek SMA/SMK sederajat sebagai leading sektornya, termasuk melibatkan semua Kasek MA. “Persiapannya secara teknis dinilai sudah maksimal,” kata Kabid Dikmen Dikpora Lobar, HA. Marsini, S.Pd, MM.
Selain melakukan koordinasi, para kasek juga beberapa kali melakukan try out dengan membuat rujukan peta soal UN lima tahun terakhir. Penyelenggaraan UN tahun ini tak memiliki perbedaan signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang membedakannya, kata Marsini, tahun ini ada ujian ulangan termasuk jadwalnya berlaku maju. Mestinya, pelaksanaan UN berlangsung bulan Mei, namun dimajukan menjadi bulan Maret 2010. Pertimbangannya adalah, karena adanya ujian ulangan. “Kalau dulu, tidak ada ujian ulangan bagi mereka yang tak lulus pada UN pertama,” jelasnya.
Persiapan pelaksanaan UN secara teknis di satuan pendidikan, di sekolah-sekolah sudah siap. Harapannya, UN tahun 2010 ini, minimal bisa mempertahankan perolehan peringkat kelulusan. Tapi ini merupakan relativitas dibandingkan dengan nilai sekolah-sekolah di Jakarta. Didefinisikan Marsini, nilai 6 di Lobar mungkin sama nilainya dengan angka 4 di Jakarta. “Minimal kita bisa mempertahankan prosentase peringkat kelulusan tahun kemarin,” ungkapnya sembari menjelaskan, Lobar berada pada peringakt dua di tingkat Provinsi NTB.
Untuk memotivasi agar tetap bisa mempertahankannya, tak tanggung-tanggung Bupati Lobar, H.Zaini Arony pada setiap sambutan formalnya selalu memberikan “warning”, minimal pertahankan predikat sebagai peringkat kedua. “Kita sangat bersyukur bila peringkat kelulusan tersebut dicapai menjadi rangking satu,” harap Bupati Zaini dalam paparannya pada gelaran raker tersebut.
Terhadap hal ini, semua pihak mestinya optimis. Menurut Marsini, optimisme ini didasari atas upaya dan kerja keras pemda serta guru dan kasek. Upaya dan kerja keras yang dimaksud adalah, dengan digelarnya Pra UN bagi SD, SMP, SMA, SMK sederajat se Lobar ini dilaksanakan secara serentak. Selain pra UN dan UN digelar juga ujian sekolah. Terhadap ketiga hal ini mesti adanya persamaan persepsi. Karena seperti pengalaman tahun sebelumnya, ada yang pelaksanaan penulisan naskah soal di sub rayon, ada pula penulisan di penyelenggara. Tapi tahun ini, semua berada di sub rayon.
Penyelenggaraan pra UN dimaksudkan untuk menguji seberapa jauh daya serap murid, yakni sampai di mana kemampuan mereka dalam menyerap mata pelajaran. Dan nantinya setelah dianalisa, akan dijadikan pijakan, kira-kira kelemahannya di mana, mata pelajaran apa, dan apa pula faktor penyebabnya. Lalu kemudian dicarikan solusi pemecahannya, apakah guru yang kurang kompetensinya atau sebaliknya. Ini yang tak ingin dibiarkan berlarut-larut.
Patut disyukuri pula bahwa, di Lobar terdapat dua proyek nasional. SMA 1 Gerung untuk model Sekolah Standar Nasional (SSN) dan SMA Narmada untuk model Sistim Kredit Semester (SKS). Model seperti ini merupakan sekolah pilot projek dari pusat.
Untuk mempertahankan predikat kelulusan, sesungguhnya secara beban moral, semua pihak mestinya mengintrospeksi diri. Artinya, kenapa tahun lalu predikat juara tersebut bisa dicapai, lalu sekarang turun. Menurut mantan Kasek SMPN 4 Gerung ini, di sini tak perlu dibahasakan secara eksplisit, karena semua pihak sudah harus faham. Berarti, secara tidak langsung, semua pihak harus pula bertanya pada dirinya sendiri, apa sebenarnya yang telah dikerjakan selama ini.
“Mestinya meningkat, kok malah jadi turun, ada apa dalam managemennya?” tanyanya.
Jika ada penurunan predikat, berarti ada anggapan dan kesan negatif, tak serius dalam melakukan pekerjaan. Untuk menghilangkan anggapan ini termasuk mempertahankan citra predikat juara, pihak Dikpora Lobar tanpa mengenal lelah, terus menggenjot jajarannya untuk melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah.
Padahal secara finansial, sebenarnya dukungan dana UN di Lobar, termasuk dalam angka nominal yang kecil. Kendati demikian, diharapkan perkembangan dunia pendidikan di daerah Patut Patuh Patju ini tetap meningkat. Memang, dana APBS tetap tersedia sumbernya, namun dinilai kurang mencukupi. Dibanding tahun sebelumnya tersedia adanya dana rutin, BOS dan BOMM.
Namun demikian, apapun kondisinya, ada maupun tidak ada dana operasional, Marsini bersama rekan-rekan Kasek memiliki komitmen yang kuat, tetap bersemangat untuk memperjuangkan dunia pendidikan tetap dilaksanakan. “Insya Allah bisa terwujud,” katanya sembari berharap, jangan karena alasan finansial yang kurang mencukupi lalu kemudian tidak mencapai target atau mempertahankan predikat juara.
Bahkan Marsini optimis mampu mempertahankan angka predikat juara kedua ini. Alasannya, jika mengacu pada analisis hasil try out, dengan merujuk kepada tes tiga tahun terakhir, maka semangat optimisme mempertahankan predikat tersebut bisa terwujud. Dibuktikan pula dengan adanya sejumlah murid yang mendapatkan nilai try out mencapai angka 9-10.
“Try out ini bukan sekali dua kali dilaksanakan, tepati sudah seringkali dilakukan,” tuturnya. Pembuktian lainnya, akan dibuktikan pada pelaksanaan pra UN nanti. Pra UN ini akan dikondisikan sama dengan UN. Tesnya akan dibuat oleh tim, merujuk pada SKL dan sistim pengawasnya menganut silang penuh serta diperiksa menggunakan komputer (LJK). Hal ini akan dianalisis, proses hasilnya berapa, yang tidak lulus berapa persen, apa masalahnya, lemahnya dimata pelajaran apa, semuanya akan dilakukan analisis secara cermat.
Saat ini, perkembangan pendidikan di Lobar dibandingkan tahun sebelumnya, menurut pengamatan Marsini ada dua perbedaan yang dirasakan. Pertama, para guru dan Kasek semangatnya menjadi bangkit. Karena secara kebetulan dana sertifikasi sudah ada, tunjangan bagi mereka yang belum sertifikasi juga ada, honor guru tidak tetap (GTT) pun ada. Jadi idialnya, tidak ada alasan untuk mencampakkan dunia pendidikan. Lebih idial lagi, untuk bisa sertifikasi ini, mereka mendapatkan sertifikat. Berarti guru tersebut sudah dianggap kompeten. Ada beban moral disini. Semisal ada guru matematika mendapatkan sertifikasi, lalu kemudian banyak murid yang tidak lulus mata pelajaran tersebut, ini yang patut dipertanyakan, yang goblok guru atau muridnya. Kenapa begitu? Karena mereka sudah memiliki sertifikat resmi menjadi guru matematika, bahkan mendapatkan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok, belum lagi tunjangan lainnya. Kedua, khusus pendidikan di Lobar, Marsini melihat sudah ada gregetnya, ada semangat kompetisi. Karena sering digaungkan, pendidikan di Lobar nomor ‘bengkis’ (terakhir: Sasak). Mendengar gaung tersebut, rupanya teman-teman guru maupun Kasek sudah mulai ‘kebakaran jenggot’. Pokoknya pendidikan di Lobar mulai bangkit.
Hal yang sama, juga dikemukakan oleh Kabid Dikdas, Ilham, S.Pd, M.Pd Dikatakan Ilham, raker beberapa waktu lalu dimaksudkan agar semua memiliki persepsi dan arah yang sama. Intinya adalah ada kebersamaan antar Kapsek dalam penyelenggaraan UN ini.
Menurut Daftar Nominasi Sementara (DNS), jumlah peserta UN tahun ini mencapai 30.970 orang. Jumlah ini tertdiri dari peserta UN SMK/SMA/MA sederajat sebanyak 6.500 orang.Dirinci, SMK dari 18 buah sebanyak 1.463 orang dan SMA/MA dari 12 rayon sebanyak 5.037 orang. Peserta UN SMP/MTs sederajat 12.700 dan SD/MI sebanyak 11.770. “Melalui raker ini masing-masing Kasek akan ditindaklanjuti,” kata Ilham. (Humas Lobar)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar