Rabu, 10 Februari 2010

Ribuan Warga NW Gelar Lombok Berhizib


Ribuan massa dari berbagai penjuru Pulau Lombok berkumpul sejak pagi di Lapangan Umum Narmada-Lombok Barat (Lobar), kemarin. Sebagian besar massa tersebut adalah para pelajar yang berasal dari pondok-pondok pesantren Nahdlatul Wathan (NW) yang ada di Pulau Seribu Masjid ini. Kedatangan mereka adalah untuk mengikuti hiziban akbar dengan tema Lombok Berhizib yang dilaksanakan Pengurus Besar NW.
Hiziban ini antara lain dihadiri Tuan Guru Bajang Zainuddin Atsani, puluhan tuan guru dari NW, Ketua BEM se-Pulau Lombok dan juga Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd.
Dalam sambutannya Bupati Lobar H. Zaini Arony mengatakan, hizib NW merupakan peninggalan paling penting dari TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
“Sekalipun beliau telah wafat, tapi beliau terus hidup sepanjang kita hiziban dan berjuang untuk NW,” ujar Zaini.
Dikatakan, meski TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid telah wafat, namun beliau tetap dianggap hidup. Maksudnya, hidup ilmunya, ide-ide dan gagasannya serta harum nama baiknya. Hal ini karena almarhum selama hidupnya telah banyak memberi manfaat bagi banyak orang.
Untuk itu, pesan Zaini, jadilah seperti TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang hidup dalam kehidupan dan hidup dalam kematian. Jangan justru sebaliknya menjadi orang yang mati dalam kehidupan dan mati dalam kematian.
Saat ini alumni NW tersebar di mana-mana dan banyak yang menjadi pejabat tinggi. Oleh karena itu, ujar Zaini, pelajar dan mahasiswa NW harus bangga menjadi pelajar dan mahasiswa NW. Dan dalam kebanggaan itu yang terpenting adalah bagaimana menghidupkan ajaran Maulanasyiekh.
Nama besar TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid harus menjadi spirit bagi warga NW untuk memajukan NTB lewat pendidikan. Sebab NW-lah yang pertama kali memelopori reformasi pondok pesantren. Oleh karena itu warga NW tidak boleh mundur dan mandeg. Justru sebaliknya harus mampu jadi pelopor dan contoh bagi orang lain.
“Warga NW harus selalu menjadi yang terdepan dalam setiap pembangunan,” ujar Bupati yang juga abituren NW itu.
Lebih lanjut Zaini mengatakan, ada empat hal yang perlu dilakukan oleh setiap insan yakni olah fikir, olah hati, olah rasa dan olah raga. Olah fikir yakni dengan cara belajar dan kegiatan lainnya yang sifatnya menjunjung tinggi intelektualitas.
“Namun tidak cukup kita cetak insan yang punya intelektualitas saja, tapi tak bermoral. Oleh karena itu harus dilakukan olah hati dengan cara beribadah dan berdoa,” jelas Zaini.
Setelah olah hati, lanjutnya, maka harus dilakukan olah rasa supaya perasaan menjadi halus. Dengan demikian rasa kebersamaan akan semakin terbangun, dan rasa kebersamaan akan semakin kuat. Bukan sebaliknya, mudah bertengkar karena persoalan sepele. Salah satu bentuk olah rasa ini adalah dengan melantunkan syair-syair hizib yang indah.
Selanjutnya yang tak kalah pentingnya adalah olah raga. Hal ini sesuai dengan perintah Alloh agar jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah. Oleh karena itu Zaini berharap agar pertandingan olah raga antar cabang NW dihidupkan kembali. “Jangan sampai ada santri NW yang loyo dan sakit-sakitan,” ucapnya.
Wakil Ketua I PB NW, H.L. Wiresakti Amirmurni dalam sambutannya mengajak segenap warga NW menjunjung tinggi persatuan. Persatuan tidak hanya dengan kata dan bicara, tapi juga praktek dan perjuangan. “Jangan sampai ada perpecahan dalam memperjuangkan sesuatu yang baik,” tegasnya.
Sementara itu TGB Zainuddin Atsani mengajak segenap jamaah NW untuk istiqamah berzikir dan berhizib agar Pulau Lombok menjadi aman dan tenteram. Sebab zaman ini, ujarnya, banyak orang yang lalai dan meninggalkan zikir karena kesibukan duniawi yang tidak ada artinya. Itu sebabnya banyak terjadi bencana menimpa negeri ini.
“Berhiziblah sekurang-kurangnya sekali seminggu. Selain itu tinggalkan perbedaan yang ada. Mari bersatu selangkah seayun untuk kemajuan agama nusa dan bangsa,” tandasnya. (Afg)
Read More......

Minggu, 07 Februari 2010

Merger BPR-LKP Dapat Perkuat Daya Saing

Keputusan Gubernur NTB tentang penggabungan BPR-LKP disambut baik antusias oleh Direktur BPR-LKP Lembuak-Narmada, Husni, SE. Menurutnya banyak hal positif yang bisa akan terjadi bila nantinya 7 BPR-LKP se-Lombok Barat (Lobar) telah dimerger jadi satu.
“Keuntungan merger ini antara lain penguatan kelembagaan, efisiensi biaya dan jenjang karir karyawan lebih jelas,” ujar Husni di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BPR-LKP se Lobar belum lama ini.
Dari segi efisiensi biaya, lanjutnya, untuk saat ini jumlah direkturnya sebanyak 7 orang sesuai jumlah BPR-LKP yang ada. Dan nantinya kalau sudah dimerger maka direkturnya hanya 2 orang, yaitu direktur utama dan direktur, ditambah 2 pengawas.
Begitu pula dengan daya saing diyakini akan semakin kuat. Kalau sebelumnya terpecah menjadi 7 daya saingnya kecil, maka dengan digabung menjadi satu daya saingnya akan besar. Hal ini terkait pula dengan biaya promosi. Kalau terpecah-pecah, maka biaya promosi kecil. Tapi bila digabung jadi satu, biaya promosipun otomatis akan besar.
Adapun pemilihan calon direksinya, nanti akan dilakukan setelah fit and proper test dari 7 direktur yang ada. Setelah itu dilaksanakan RUPS lagi sekaligus memilih calon direktur utama dan direktur.
“Semuanya harus sudah selesai sebelum bulan Mei,” ujar Husni seraya menambahkan bahwa meski terjadi merger, tidak akan ada karyawan yang di-PHK.
Lebih jauh Husni menjelaskan, animo masyarakat Lobar menabung di BPR-LKP terus meningkat, baik jumlah penambung, peminjam maupun jumlah tabungannya. Ini dikarenakan proses simpan pinjam yang mudah, cepat dan murah. Namun demikian diakui, daya saing saat ini masih kurang karena dana masih belum cukup.
“Kita berharap tambahan modal agar bisa memenuhi harapan masyarakat yang ingin pinjaman dengan bunga murah,” kata Husni
Dalam hal permodalan ini, Husni berharap Pemkab Lobar memberikan andil lebih besar. Sebab selama 3 tahun terakhir ini belum ada tambahan modal. Begitu pula dari sisi pembinaan, menurut Husni, masih kurang.
Dijelaskan, untuk saat ini bunga pinjaman di sejumlah BPR-LKP di Lobar masih bervariasi. Untuk di BPR-LKP Lembuak Narmada bisa ditekan hingga di bawah 2 persen. Untuk peminjam perorangan hanya dikenakan bunga 1,7 persen, sedangkan peminjam kelompok dikenakan bunga 1,5 persen. Meski demikian di BPR-LKP lainnya masih ada yang di atas 2 persen.
Terkait kredit macet, Husni mengaku masih cukup tinggi. Namun demikian sejak tahun 2008 terjadi penurunan hingga mencapi 29 persen. Penyebabnya antara lain banyaknya peminjam yang pindah alamat dan bangkrut. Selain itu disebabkan pula oleh kurangnya pembinaan dan pengawasan terhadap nasabah, serta analisa terhadap kredit yang masih sangat kurang.
“Selama ini usaha kecil yang meminjam Rp 1-2 juta tidak pakai jaminan, sehingga saat terjadi wanprestasi, pihaknya kesulitan menarik jaminan. Padahal di satu sisi kita harus bantu usaha kecil,” jelas Husni. (afg)
Read More......

Senin, 01 Februari 2010

Bupati Kukuhkan Awiq-Awiq Dusun


Desa merupakan bentuk negara yang paling konkret atau terdepan. Sebab di sinilah identitas berbagai kelompok masyarakat dibentuk, termasuk institusi sosial komunitas masyarakat yang hidup di dalamnya. Untuk itu diperlukan sebuah peraturan (awiq-awiq) di dalamnya yang tentu tak terlepas dari soal hukum adat.
Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Zaini Arony pada acara prosesi pengukuhan awiq-awiq dusun se-Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari dan se- Desa Gerimak Kecamatan Narmada, Rabu (27/1). “Dilihat dari perspektif peraturan, mestinya bukan Desa Mambalan dan Gerimak saja yang punya awiq-awiq ini,” harapnya.
Awiq-awiq sendiri, ujar Bupati Zaini, merupakan hukum adat dalam bentuk perundang-undangan yang disusun dan ditetapkan anggota masyarakat desa, dusun/banjar, di mana peraturan itu menyangkut aturan kehidupan masyarakat dibidang agama, pendidikan, sosial dan budaya. Awiq-awiq ini nantinya akan memandu dan mengikat seluruh proses kehidupan masyarakat. Hal ini penting untuk dijadikan ketentuan tertulis, karena di dalamnya terdapat sanksi.
Bupati Zaini mencontohkan, apabila ada seorang warga yang belum tamat sekolah melangsungkan pernikahan, tentunya awiq-awiq yang akan berperan. Kepada warga tersebut diberi sanksi pernikahannya ditunda dulu. Mereka harus memiliki ijazah, dan menyelesaikan pendidikannya dulu.
“Supaya dia pergi ke tempat penyelenggaraan buta aksara dulu,” ungkap Zaini. Ditambahkan, awiq-awiq bukan saja mengimplementasikan satu persoalan, tapi banyak persoalan lainnya seperti pendidikan, agama, sosial budaya, kesehatan.
Bupati Zaini juga mengharapkan kepada segenap SKPD di Lobar yang memiliki desa binaan agar mengembangkan awiq-awiq yang sudah ada melalui momentum Gerakan Terpadu Membangun Desa (Gerdubangdes). Karena secara substantif, sebenarnya awiq-awiq ini sudah ada. Tapi penting untuk diformulasikan dan disusun dalam bentuk peraturan. Sehingga akan diikuti dan dijadikan sebagai pegangan bersama.
Acara pengukuhan awiq-awiq ini sendiri berlangsung melalui prosesi yang cukup sakral. Diawali dengan rombongan pembawa piranti seperti payung agung, beras kuning, air kum-kuman, sekar pudak dan dulang penamat. Prosesi awiq-awiq ini dipimpin tokoh adat desa setempat, Raden Moh. Rais. “Awiq-awiq ini, Insya Alloh bisa diterima masyarakat,” ungkap Moh Rais. (Lpa/timweb/humaslobar)
Read More......