Minggu, 22 November 2009

DWP Lobar Lepas 25 Ribu Bibit Ikan


Sebagai rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan Lombok Barat (DWP Lobar), dilaksanakan berbagai agenda kegiatan sosial kemasyarakatan. Kegiatan yang melibatkan ibu-ibu tersebut langsung menyentuh masyarakat pedesaan.

Pada sabtu (21/11) kemarin, Tim DWP Lobar melaksanakan kegiatan pelepasan 25 ribu bibit ikan dari berbagai jenis. Lokasi kegiatan ini di bendungan Sedau yang terletak di Dusun Gunung Jae Desa Sedau Kecamatan Narmada.
Ketua DWP Lobar, Hj. Nanik Zaini Arony minta agar bibit ikan yang telah dilepas tidak boleh dijaring. Sebab kalau dijaring, maka hanya beberapa orang saja yang bisa menikmati ikan tersebut. “Warga hanya boleh menangkapnya menggunakan pancing,” ujar Hj. Nanik.
Pada kesempatan itu Hj. Nanik juga berharap agar warga mendidik anaknya sejak kecil untuk senang makan ikan. Sebab ikan mengandung protein yang sangat dibutuhkan anak untuk kecerdasannya.
“Ikan-ikan yang dilepas ini nantinya kita harapkan bisa meningkatkan gizi keluarga,” tukas Nanik.
Usai melaksanakan kegiatan pelepasan bibit ikan, tim DWP Lobar bertolak menuju Panti Asuhan Al-Ikhlas Narmada. Di tempat ini tim DWP Lobar memberikan santunan kepada sekitar 60 anak yatim piatu dan terlantar. Bantuan yang diberikan antara lain berupa beras, mie, pakaian, dan lauk pauk. (afgan)
Read More......

Rabu, 11 November 2009

Sektor Pertanian Harus Tetap Jadi Unggulan di Lobar

Perhatian Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr. H. Zaini Arony terhadap sektor pertanian cukup besar. Sebab selain karena masyarakat Lobar merupakan masyarakat agraris, juga sektor pertanian merupakan penyumbang PAD terbesar. “Saya inginkan sektor pertanian tetap jadi sektor unggulan di Lombok Barat,” ujar Bupati Zaini saat pembukaan pelatihan petani hemat air dan pembuatan pupuk organik.

Dikatakan, Indonesia merupakan negara agraris namun kebijakan-kebijakannya kurang bepihak kepada pertanian. Ini berbeda dengan Amerika yang walaupun bukan negara agraris, tapi sangat perhatian pada masalah pertanian.
Saat ini, lanjutnya, lahan semakin menyempit, dan jumlah penduduk semakin banyak. Oleh karena itu petani diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dalam kondisi seperti itu. “Salah satu caranya yakni dengan berupaya mengembangkan jenis tanaman hidroponik, yaitu tanaman tanpa tanah,” jelas Bupati Zaini.
Selain itu, para penyuluh pertanian diharapkan memberi perhatian pada masalah diversifikasi pangan. Ini dimaksudkan agar penganekaragaman pangan non beras bisa dilakukan, untuk ketahanan pangan.
Untuk menciptakan ketahanan pangan, menurut Zaini tidak hanya dilakukan dengan cara memperbanyak produksi saja, tapi juga harus menyediakan akses jalan. “Percuma saja hasil pertanian banyak tapi tidak ada akses jalan. Sehingga petani tidak bisa menjual hasil pertaniannya ke kota,” ujarnya.
Read More......

Puncak Aksi One Man One Tree di Gunung Sasak


Puncak Aksi Gerakan One Man One Tree (OMOT) di Lombok Barat (Lobar) pada 18 November mendatang akan dipusatkan di kawasan Gunung Sasak Desa Kuripan Selatan Kecamatan Kuripan. Dalam puncak aksi di hutan lindung seluas 10 hektar itu akan ditanam 11 ribu batang bibit dari jenis mahoni, jati putih dan nangka.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Lobar, Ir. H.L. Syaiful Arifin menjelaskan, dipilihnya Gunung Sasak sebagai tempat puncak aksi OMOT karena lokasi ini merupakan hutan kota yang nantinya akan dikelilingi perumahan dan perkantoran. Gunung Sasak juga merupakan latar belakang Kota Gerung. "Kalau Gunung Sasak gundul, tentu Kota Gerung akan terlihat gersang," ujarnya.
Pertimbangan lainnya, ujar Syaiful, karena Kuripan merupakan jalur by pass menuju Bandara Internasional Lombok. Di samping itu nantinya Gunung Sasak akan dijadikan sebagai tempat out bond dan kemah bagi para pelajar. Dan yang tak kalah pentingnya di hutan ini juga masih ditemukan rusa langka yang tentunya harus dilindungi."Karena kondisi hutannya gersang, rusapun kadang masuk ke kampung sehingga dikira hewan aneh," tutur Syaiful.
Kegiatan OMOT tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena akan dilombakan antar SKPD se Lobar. Kalau pada tahun sebelumnya, usai tanam lalu ditinggalkan, maka tahun ini tidak lagi. Sebab pada lahan seluas 10 hektar tersebut akan dibagi menjadi 40 petak (25 are), di mana pada tiap petak itu nantinya akan dipelihara oleh masing-masing SKPD. Dengan demikian masing-masing SKPD punya tanggung jawab untuk memelihara bibit yang sudah ditanam, sehingga tidak terkesan hanya sekedar tanam lalu ditinggalkan.
"Petak dengan hasil pemeliharaan terbaik dan terburuk akan diumumkan pada puncak aksi tahun berikutnya," tukas Syaiful.
Pada acara puncak aksi ini nantinya akan dilakukan penandatanganan 3 MoU, yakni antara PDAM Menang-Mataram dengan Institusi Multi Pihak (IMP) terkait jasa lingkungan, MoU Pemkab Lobar dengan UNRAM terkait program Go Green (menuju hijau), di mana nantinya anak sekolah diberikan ekstra kurikuler mencintai lingkungan. Selain itu diteken juga MoU antara Dishut Lobar dengan Lembaga Pengembangan Usaha Mandiri (LPUM) dalam rangka pengembangan kacang koro.
Tanaman kacang koro ini sebagai tumpang sari memanfaatkan kawasan hutan di bawah tegakan. Ini bermanfaat untuk mencegah erosi sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. "Tanaman ini tidak perlu dirawat, tidak disukai hewan, dan hasilnya bisa 4 ton per hektar," papar Syaiful.



Read More......

DWP Lobar Santuni Puluhan Balita Gizi Buruk


Sebanyak 55 balita penderita gizi kurang (GK) dan gizi buruk (GB) di Kuripan Selatan diberikan makanan tambahan dari Dharma Wanita Persatuan Lombok Barat (DWP Lobar), belum lama ini. Makanan tambahan tersebut diserahkan langsung Ketua DWP Lobar Hj. Nanik Zaini Arony, berupa bubur kacang ijo dan telur rebus. Selain itu diberikan biaya untuk pemberian bingkisan kepada para balita tersebut.
Di Kuripan Selatan sendiri jumlah GK mencapai 138 anak dan GB 25 anak. Namun yang untuk saat ini baru 55 balita yang diberikan makanan tambahan. Balita-balita tersebut berasal dari 4 dusun yakni Dusun Perendekan Utara, Perendekan Selatan, Lendang Sedi dan Dusun Bontage.
Pada kesempatan itu Hj. Nanik minta agar orang tua senantiasa menjaga kualitas makanan anak balitanya. Makanan tidak perlu mahal yang penting bergizi. Selain itu utamakan makanan bergizi untuk anak, bukannya untuk sang ayah.
“Jangan sampai makanan bergizi disembunyikan, dan hanya dikasih ke bapaknya saja,” pesan Hj. Nanik.
Begitu pula dengan kebiasaan mengunyahkan makanan untuk anak harus dihentikan. Sebab akan menularkan penyakit dari si ibu ke anak. Para ibu juga diminta rajin memeriksakan kesehatan bayinya ke Puskesmas. Selain itu diingatkan untuk tidak membiarkan anak bermain sembarangan di tempat-tempat yang tidak sehat.
Nanik juga menghimbau para orang tua agar tidak menjadikan anak sebagai orang tua kecil. Maksudnya, anak jangan dulu disuruh bekerja mencari nafkah sebelum waktunya. “Biarkan mereka berkembang alami,” ujarnya.
Sementara itu Camat Kuripan H. Darwanuddin, M.Si mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi di lokasi tersebut adalah belum adanya polindes.
Kegiatan ini sendiri dirangkai dengan kegiatan Gerakan Terpadu Membangun Desa (Gerdubangdes), di mana pada pagi harinya dilakukan penanaman pohon. Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 1500 batang terdiri dari Mahoni dan Trembesi. “Panjang jalan yang ditanami pohon ini 3 km. Alhamdulillah masyarakat di sini sangat antusias dengan kegiatan Gerdubangdes,” kata Darwanuddin. (afgan)
Read More......